QUIS KE III ,MATRIKS DAN KESESUAIAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT





Nama : Okawati  Silitonga
NPM : E1I013016
MK : Perencanaan Wilayah Pesisir Terpadu
#ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BENGKULU
Rumput laut (sea weeds) yang dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal sebagai Algae sangat populer dalam dunia perdagangan akhir – akhir ini. Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira – kira tahun 2700 SM. Pada saat itu rumput laut banyak digunakan untuk sayuran dan obat – obatan. Pada tahun 65 SM, bangsa Romawi memanfaatkannya sebagai bahan baku kosmetik. Namun dengan perkembangan waktu, pengetahuan tentang rumput lautpun semakin berkembang. Spanyol, Perancis, dan Inggris menjadikan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan gelas.
Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah (Rhodophyceae) karena mengandung agar – agar, keraginan, porpiran, furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dari fikoeretrin dan fikosianin) yang merupakan cadangan makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Tetapi ada juga yang memanfaatkan jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang coklat ini banyak mengandung pigmen klorofil a dan c, beta karoten, violasantin dan fukosantin, pirenoid, dan lembaran fotosintesa (filakoid). Selain itu ganggang coklat juga mengandung cadangan makanan berupa laminarin, selulose, dan algin. Selain bahan – bahan tadi, ganggang merah dan coklat banyak mengandung jodium.
Berikut adalah tabel matriks kesesuaian  lahan untuk budidaya rumput laut :
2. Pengertian daya dukung lahan rumput laut
Menurut Manik (2003:12), daya dukung lahan/ budidaya rumput laut adalah suatu ukuran jumlah individu dari suatu spesies yang dapat didukung oleh lingkungan tertentu. Daya dukung suatu wilayah sangat ditentukan oleh potensi sumber daya (alam, buatan, dan manusia). Teknologi untuk mengelola sumber daya (alam, buatan, manusia), serta jenis pekerjaan dan pendapatan penduduk. Ketersediaan sumber daya alam yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk manusia akan meningkatkan daya dukung lingkungan.  Penggunaan teknologi sebagai faktor produksi yang dapat meningkatkan produktivitas lahan, industri, dan jasa, akan memperbesar daya dukung lahan suatu wilayah.
Menurut McCall dalam Riyadi dan Bratakusumah (2004:178), daya dukung lahan merupakan penggunaan tanah dan data populasi yang sistematis. Dimana seluruh aktifitas manusia dalam mencukupi kebutuhan hidup membutuhkan ruang sehingga ketersediaan lahan berpengaruh besar terhadap aktivitas manusia. Demikian juga besarnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah tersebut untuk mendukung penduduknya sehingga mempengaruhi suatu  standar hidup yang layak.


Referensi 
Adipu, Y. dkk. 2013. Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut Di Perairan Kabupaten Bolaang  Mongondow Selatan Sulawesi Utara. Jurnal  Perikanan dan Kelautan Tropis

Uswaton Khasanah. 2013. Analisis Kesesuaian PerairanUntuk Lokasi Budidaya Rumput Laut 
               Eucheuma cottonii di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. UNHAS   Makasar. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LETAK LINTANG DAN BUJUR PADA PETA SERTA PROYEKSI

OSEANOGRAFI BIOLOGI GEOLOGI

LIRIK LAGU ROHANI BATAK "SONGON LALI I"