LETAK LINTANG DAN BUJUR PADA PETA SERTA PROYEKSI
QUIS
KE-V PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT
NAMA : OKAWATI SILITONGA
NPM :E1I013016
UNIVERSITAS
BENGKULU
1. 1. Dimana
letak lintang dan bujur pada peta?
Garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan lokasi di
Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang biasanya
dinotasikan dengan simbol huruf Yunani φ. Posisi lintang merupakan penghitungan sudut dari 0° di
khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara dan -90° di kutub selatan.. Lintang
di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang Utara (LU),
demikian pula lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang
Selatan (LS).
Garis lintang terus melingkari bumi, dari equator hingga ke bagian
kutub utara dan kutub selatan bumi. khatulistiwa disebut sebagai 0º (nol
derajat). Makin ke utara atau ke selatan, angka derajatnya makin besar hingga
pada angka 90º (Sembilan puluh derajat) pada ujung kutub utara atau kutub
selatan. Satuan derajat bisa juga disebut Jam sehingga setiap derajat terbagi
menjadi 60 menit (diberi symbol ‘) dan setiap menit terbagi lagi menjadi 60
detik (diberi symbol ”). Jika misalnya garis lintang suatu tempat tertulis
seperti ini : 57º 27′ 14”S, maka dibaca sebagai 57 derajat 27 menit 14 detik
Lintang Selatan. Pada system pemetaan internasional huruf U sebagai Lintang
Utara diganti dengan huruf N (North). Sedangkan Lintang Selatan tetap
menggunakan huruf S karena Selatan dalam bahasa Inggris (South).
Garis Lintang menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah diantara garis Khatulistiwa yang diapit oleh garis CANCER dan garis CAPRICORN (antara 23,27 o LU – 23,27 o LS) disebut daerah tropis, karena di sanalah sepanjang waktu matahari bersinar pada siang hari, di daerah ini hanya dikenal 2 musim yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23,27o LU dan 66,33oLU serta antara 23,27oLS dan 66,33oLS disebut daerah sub-tropis, di daerah ini dapat terjadi 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Sementara di daerah dekat Kutub utara dan selatan (90oLU dan 90oLS) dapat terjadi masa dimana dalam satu hari tidak muncul matahari, atau sebaliknya dalam satu hari matahari selalu bersinar (dikenal dengan istilah matahari tengah malam)
Garis Lintang menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah diantara garis Khatulistiwa yang diapit oleh garis CANCER dan garis CAPRICORN (antara 23,27 o LU – 23,27 o LS) disebut daerah tropis, karena di sanalah sepanjang waktu matahari bersinar pada siang hari, di daerah ini hanya dikenal 2 musim yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23,27o LU dan 66,33oLU serta antara 23,27oLS dan 66,33oLS disebut daerah sub-tropis, di daerah ini dapat terjadi 4 musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Sementara di daerah dekat Kutub utara dan selatan (90oLU dan 90oLS) dapat terjadi masa dimana dalam satu hari tidak muncul matahari, atau sebaliknya dalam satu hari matahari selalu bersinar (dikenal dengan istilah matahari tengah malam)
Garis Bujur adalah garis yang membujur, membagi bola bumi menjadi
dua, yaitu bagian barat dan timur. Garis tersebut menghubungkan ke dua kutub
dan melewati kota Greenwich, Inggris. Pengukurannya dalam derajat, menit dan
detik. Garis bujur inilah yang pada perkembangannya dijadikan sebagai patokan
dalam menentukan waktu di berbagai belahan dunia. Sehingga sering kali pada
setiap kapal terdapat dua jam yang digunakan. Jam yang menunjukkan waktu
berdasarkan waktu di kota Greenwich dan jam yang menunjukkan waktu lokal atau
berdasarkan matahari. Selisih dari dua jam yang berbeda itulah para pelaut
secara praktis dapat menentukan derajat garis bujur dimana mereka berada. Sama
seperti garis lintang, jarak antar garis bujur juga disebutkan dalam satuan
derajat. Penulisannya pada koordinat juga sama seperti penulisan untuk Garis
Lintang. Yang membedakan hanyalah symbol huruf di belakangnya. Misalnya huruf B
untuk Bujur Barat dan huruf T untuk Bujur Timur. Pada peta internasional, huruf
E (East) untuk Bujur Timur dan huruf W (West) untuk Bujur Barat.
Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di
timur 0° dinamakan Bujur Timur. Kombinasi garis lintang dan garis bujur ini
berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan bumi. Garis Lintang
menandakan sumbu x dan garus bujur menandakan sumbu y
dalam sistem koordinat cartesian. Sebagi contoh kota Sabang di pulau We berada
pada koordinat 6oLU 95o BT, dan kota Merauke di Papua
memiliki koordinat 11oLS dan 141oBT.
Berikut adalah posisi lintang dan bujur pada peta :
2. Apa jenis-jenis proyeksi pada peta?
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang
digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi
yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan
distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang
memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta.
Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan
dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.
Proyeksi terdiri dari 2 yaitu grid dan
datum horizontal, berikut adalah penjelasannya:
Grid => Dalam selembar peta
sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau grid system. Tujuan
grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar
peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.
Datum adalah parameter yang digunakan
sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi. datum diukur
menggunakan metode manual yang lebih akurat lagi menggunakan satelit.
Macam-macam datum
1. Datum lokal adalah datum geodesi yang paling sesuai dengan bentuk geoid pada daerah yang tidak terlalu luas. Contoh datum lokal di Indonesia antara lain : datum Genoek, datum Monconglowe, DI 74 (Datum Indonesia 1974), dan DGN 95 (Datum Geodetik Indonesia 1995)
2. Datum regional adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk permukaan geoid untuk area yang relatif lebih luas dari datum lokal. Datum regional biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan hingga negara yang terletak dalam satu benua. Contoh datum regional antara lain : datum indian dan datum NAD (North-American Datum) 1983 yang merupakan datum untuk negara-negara yang terletak di benua Amerika bagian utara, Eurepean Datum 1989 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua eropa, dan Australian Geodetic Datum 1998 digunakan oleh negara negara yang terletak di benua australia.
3. Datum global adalah datum geodesi yang menggunakan ellipsoid referensi yang sesuai dengan bentuk geoid seluruh permukaaan bumi. Karena masalah penggunaan datum yang berbeda pada negara yang berdekatan maupun karena perkembangan teknologi penentuan posisi yang mengalami kemajuan pesat, maka penggunaan datum mengarah pada datum global. Datum datum global yang pertama adalah WGS 60, WGS66, WGS 72, awal tahun 1984 dimulai penggunaan datum WGS 84, dan ITRF.
4. Datum horizontal adalah datum geodetik yang digunakan untuk pemetaan horizontal. Dengan teknologi yang semakin maju, sekarang muncul kecenderungan penggunaan datum horizontal geosentrik global sebagai penggganti datum lokal atau regional.
5. Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris. Datum vertikal digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman. Biasanya bidang referensi yang digunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah geoid.
Jenis-jenis proyeksi pada peta yaitu :
1. 1.
Ditinjau dari bidang
proyeksi yang digunakan
a.
Proyeksi
Azimutal/zenital: bidang proyeksi adalah bidang datar
b.
Proyeksi Kerucut: bidang proyeksi adalah
kerucut
c.
Proyeksi Silinder:
bidang proyeksi adalah bidang silinder
2. Ditinjau dari
persinggungannya
a. Proyeksi Tangent: bola bumi
bersinggungan dengan bidang proyeksi
b. Proyeksi Secant: bola bumi berpotongan dengan bidang proyeksi
3.Ditinjau dari posisi sumbu simetri bidang proyeksi
b. Proyeksi Secant: bola bumi berpotongan dengan bidang proyeksi
a.
Proyeksi Normal (polar): sumbu simetri berimpit dengan sumbu bumi
b. Proyeksi Miring (oblique): sumbu simetri membentuk sudut dengan sumbu bumi
c. Proyeksi Transversal (equatoral): sumbu simetri tegak lurus sumbu bumi atau terletak
4. Ditinjau dari sifat asli yang dipertahankan
b. Proyeksi Miring (oblique): sumbu simetri membentuk sudut dengan sumbu bumi
c. Proyeksi Transversal (equatoral): sumbu simetri tegak lurus sumbu bumi atau terletak
a. Proyeksi Ekuivalen: dalam hal ini luas daerah
dipertahankan. Artinya luas diatas peta sama dengan luas id permukaan bumi
setelah dikalikan skala
b. Proyeksi Konform: sudut
dipertahankan sama
c. Proyeksi Ekuidistan: jarak
dipertahankan sama
5. Ditinjau dari generasi
a. Geometris: proyeksi perspektif
atau sentral
b. Matematis: tidak dilakukan proyeksi, semuanya
diperoleh dengan perhitungan matematis
c. Semigeometris: sebagian peta diproyeksikan secara geometris dan sebagian titik-titik diperoleh dengan hitungan matematis.
c. Semigeometris: sebagian peta diproyeksikan secara geometris dan sebagian titik-titik diperoleh dengan hitungan matematis.
REFERENSI
Anonim, 2013.
http://kuliahinformasi.blogspot.co.id/2012/03/tugas-sistem-informasi-geografis.html,
diakses pada tanggal 5 november 2015
diakses
pada tanggal 5 november 2015
Komentar
Posting Komentar